- Back to Home »
- Kimia , Pratikum , Reaksi Eksoterm dan Endoterm , SMA »
- Laporan Pratikum Kimia - Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Posted by : Unknown
Selasa, 29 Agustus 2017
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
REAKSI ENDOTERM DAN EKSOTERM
NAMA : MEILKY ALFHARIKHA MUSLIMAD
KELAS : XI IPA 6
KELOMPOK : 2 (DUA)
DIBIMBING OLEH : DICKY JULIANZA PUTRA S.PD
DIBIMBING OLEH : DICKY JULIANZA PUTRA S.PD
SMA PLUS NEGERI 7 BENGKULU
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
I. Judul
"Reaksi Eksoterm dan Endoterm"
II. Tujuan
"Membedakan Reaksi Eksoterm dan Endoterm"
III. Landasan Teori
Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
Perubahan entalpi (ΔH)
positif menunjukkan bahwa dalam perubahan terdapat penyerapan kalor atau
pelepasan kalor. Reaksi kimia yang melepaskan atau mengeluarkan kalor
disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi kimia yang menyerap kalor
disebut reaksi endoterm.
A)
REAKSI
EKSOTERM
Reaksi eksoterm adalah
reaksi yang melepaskan kalor. Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang disertai
dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan (kalor dibebaskan oleh
sistem ke lingkungannya) ditandai dengan adanya kenaikan suhu lingkungan di
sekitar sistem.
Contoh reaksi eksoterm adalah kapur tohor (gamping), CaO(s) dimasukkan ke dalam air.
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq)
Selain itu, contoh
reaksi eksoterm dikehidupan sehari-hari adalah membakar minyak tanah di kompor
minyak dan nyala api unggun.
Pada reaksi eksoterm,
sistem membebaskan energi, sehingga entalpi sistem akan berkurang, artinya
entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu,
perubahan entalpinya bertanda negatif. Sehingga p dapat dinyatakan sebagai
berikut:
ΔH = Hp – Hr <
0 (negatif)
B)
REAKSI
ENDOTERM
Reaksi endoterm adalah reaksi yang
menyerap kalor. Reaksi endoterm merupakan reaksi yang disertai dengan
perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem (kalor diserap oleh sistem dari
lingkungannya) dan ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar
sistem.
Contoh reaksi endoterm adalah pelarutan
amonium khlorida, NH4Cl.
NH4Cl(s) + Air → NH4Cl(aq)
Selain itu, contoh
lain dari reaksi endoterm yakni proses fotosintesis pada tumbuhan dan
asimilasi.
Pada reaksi endoterm,
sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah. Artinya
entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya,
perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi
(Hp - Hr) bertanda positif. Sehingga perubahan entalpi untuk reaksi endoterm
dapat dinyatakan:
ΔH = Hp- Hr > 0 (Positif)
Berdasarkan
penyerapan kalor (ΔH Positif) dan pelepasan kalor (ΔH
Negatif). Reaksi kimia dibedakan menjadi:
- Reaksi Endoterm, yaitu reaksi kimia yang melibatkan penyerapan kalor. Nilai ΔH reaksi adalah positif (+)
- Reaksi eksoterm, yaitu reaksi kimia yang melibatkan pelepasan kalor. Nilai ΔH reaksi adalah Negatif (-)
Pada reaksi endoterm,
sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah. Artinya
H akhir (H dari zat-zat produk reaksi) lebih besar dari pada entalpi H awal (H
dari zat-zat pereaksi). Akibatnya, perubahan entalpi (ΔH) yaitu selisih antara
entalpi (H) akhir dengan entalpi (H) awal. Sehingga nilainya bertanda positif.
Hal ini ditandai dengan menurunnya suhu lingkungan dan bertambahnya suhu pada
sistem.
Sebaliknya pada reaksi
eksoterm, sistem membebaskan energi, sehingga entalpi sistem akan berkurang,
artinya entalpi akhir lebih kecil dari entalpi awal. Oleh karena itu, perubahan
entalpinya bertanda negatif. Pada reaksi eksoterm ini suhu sistem akan menurun
dan suhu lingkungan bertambah
Dapat disimpulakn
bahwa :
Reaksi eksoterm adalah
reaksi kimia dengan dengan sistem pelepasan kalor. Pada reaksi eksoterm, suhu
campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat – zat kimia yang
bersangkutan akan turun sehingga sistem melepaskan kalor ke lingkungannya.
Reaksi endoterm adalah
reaksi kimia denggan sistem menyerap kalor dari lingkungannya. Pada reaksi ini,
terjadi kenaikan energi potensial zat – zat yang berinteraksi atau terjadi
penurunan energi kinetik hingga suhu sistem turun.
IV. Alat dan Bahan
- Alat
- Tabung reaksi dan rak
- Gelas kimia
- Spatula
- Gelas ukur
- Pipet tetes
- Termometer
- Bahan
- Pita Mg
- Larutan HCl 1M
- Ba(OH)2 • 8H2O
- NH4Cl
- Bubuk oralit
- Bubuk detergen
- Air
- Urea
V. Cara Kerja
-Bagian 1
- Masukkan 5ml larutan HCL 1 M ke dalam tabung reaksi dan tambakan pita Mg.
- Amati apa yang terjadi dan pegang tabung itu dan rasakan suhunya.
- Masukaan Ba(OH)2 • 8H2O sebanyak 2 spatula ke dalam tabung reaksi. Tambahkan NH4Cl sebantak 2 spatula. Aduk campuran itu, kemudian tutuplah tabung tersebut.
- Pegang tabung itu dan rasakan suhunya. Biarkan sebentar, buka tabung dan cium bau gas yang timbul.
- Masukkan 50ml air ke dalam gelas kimia, catat suhunya.
- Masukkan bubuk oralit. Aduk larutan kemudian amati suhu larutan setelah beberapa saat diaduk.
- Masukan 50ml air ke dalam gelas kimia. Masukkan bubuk detergen, aduk larutan kemudian amati suhu larutan setelah beberapa saat diaduk.
- Masukan 50ml air ke dalam gelas kimia. Masukan urea, aduk larutan kemudian amati suhu larutan setelah beberapa saat diaduk.
VI. Hasil Pengamatan
Bagian
I
Perlakuan
|
Hasil
|
HCl + Mg
|
Suhunya panas dan berbau tetapi baunya tidak
menyengat, berbuih, dan bergelembung.
|
Ba(OH)2 +
NH4Cl
|
Suhunya dingin dan berbau menyengat seperti
bau kaos kaki yang sudah lama tidak dicuci/bau pesing dari air kencing yang
tidak di siram
|
Bagian II
Pemeriksaan Suhu
|
Suhu
|
Suhu Awal
|
27º
|
Suhu akhir Larutan
Oralit
|
25º (Endoterm)
|
Suhu Akhir Detergen
|
30º (Eksoterm)
|
Suhu Akhir Larutan
Urea
|
23º (Endoterm)
|
VII. Pembahasan
Pencampuran HCl dan pita Magnesium menghasilkan panas.
Reaksi kimia yang menghasilkan panas adalah reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm
mempunyai nilai ∆H = Bernilai Negatif (-)
Pencampuran Ba(OH)2 • 8H2O dan NH4Cl. Pembauan gas,
menghasilkan suhu dingin dan bau gas. Reaksi ini termasuk reaksi endoterm.
Reaksi endoterm mempunyai Hr > Hp sehingga ∆H berharga positif. Nilai ∆H =
Bernilai Positif (+)
Suhu Air mula mula
lalu di masukkan oralit dan diaduk hingga merata setelah itu ukur lagi
suhunya dan menjadi , bearti oralit
mengalami endoterm yaitu reaksi kimia dengan sistem menyerap kalor dari
lingkungan nya. Pada reaksi ini, tejadi kenaikan energi potensial zat zat
yang bereaksi atau terjadi penurunan energi kinetik sehingga suhu sitem turun.
Pada percobaan detergen suhu air mula-mula kemudian dimasukkan detergen ke dalam air
tersebut, setelah tercampur ukur lagi suhunya dan menjadi, dari percobaan ini
kita dapat memastikan bahwa ini adalah reaksi eksoterm karena reaksi ekstorem
adalah reaksi kimia dengan sistem melepaskan kalor. Pada reaksi eksoterm, suhu
campurkan reaksi akan naik dan energi potensial dari zat zat kimia yang
bersangkutan akan turun sehingga sistem melepaskan kalor ke lingkungan.
Dan pada percobaan urea setelah kristal kristal urea
dimasukkan maka suhu air menjadi menurun, bearti larutan urea ini mengalami
endoterm yaitu reaksi kimia dengan sistem menyerap kalor dari lingkungannya. Pada
reaksi ini, tejadi kenaikan energi potensial zat-zat yang bereaksi atau terjadi
penurunan energi kinetik sehingga suhu sistem turun.
VIII. Pertanyaan
- Manakah yang termasuk reaksi endoterm? (Larutan oralit dan larutan urea)
- Manakah yang termasuk reaksi eksoterm? (Larutan detergen)
- Gambarlah diagram tingkat energi untuk reaksi di atas? (Gambar sendiri! Jangan mau yang instan terus :v)
IX. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, maka kami dapat menyimpulkan bahwa reaksi eksoterm ditandai dengan
kenaikan suhu (keadaan tabung menjadi panas, dan reaksi endoterm ditandai
dengan penurunan suhu (keadaan tabung menjadi dingin). Adapun zat yang
mengalami reaksi eksoterm setelah dilarutkan dalam air antara lain larutan
detergent. Sedangkan zat yang mengalami reaksi endoterm setelah dilarutkan
dalam air yaitu urea dan oralit.
Larutan yang mengalami reaksi eksoterm
adalah larutan detergen, karena pada larutan tersebut menggalami kenaikan suhu.
Yang mulanya 27ºC menjadi 30ºC. Sedangkan, larutan yang mengalami reaksi
endoterm adalah larutan oralit dan urea. Larutan tersebut pada mulanya suhu 27ºC
menjadi 25ºC dan 23ºC. Pada reaksi eksoterm entalpi (ΔH) negatif (-) sedangkan pada
reaksi endoterm entalpi (ΔH) positif (+).
Sandri,muchtaridi. 2009. kimia2.Bogor.
Shyraalthafunis . Laporan praktikum endoterm dan eksoterm . (online) . Tersedia .
http://shyraalthafunisa.blogspot.com/2012/05/laporan-praktik-eksoterm-dan-endoterm.html (Selasa, 29-08-2017)
warashintadylastri . teori endoterm dan eksoterm . (online) . Tersedia .
http://warashintadylastri.blogspot.com/2012/04/reaksi-endoterm-dan-eksoterm.html (Selasa, 29-08-2017)